muka temen yang ajib abiss

muka temen yang ajib abiss
diliat...diliattttt...

Kamis, 03 Mei 2012

MY OWN POEM



O Perjalanan Sebuah Permata O


Lembar demi lembar terbuka dengan lamban
Menampilkan guratan indah tanpa beban
Bertahtakan suratan-suratan kehidupan
Yang menghantar raga pada pengalaman

Insan termenung dalam kesunyian
Membiarkan detik terus berlarian
Berseru riang pada kematian
Membawa angan pada tepian
                      
Tanpa pendar cahaya mentari
Terhimpit bongkahan bebatuan
Tak dianggap tak pula dicari
Hanya berlian tanpa keindahan

Berdiam diri bukan jawaban
Asa kawan bukan pilihan
Berjalan menyusuri jalan takdir
Menggapai rembulan tanpa tabir
Berharap cahaya datang menghampiri
Membawa diri pada kemilau yang menari

Terjatuh terpaku dalam Lumpur
Takkan surut api yang tlah berkobar
Terhantam badai yang berbaur
Menjadikan raga semakin berkoar

Tangan menggapai bintang bersinar
Namun tersandung sehelai benang karana lalai
Kaki menghentak ke bumi terdasar
Namun terjerumus tanah karna salah langkah

Kerikil tajam menjadi teman dalam perjalanan
Embun yang basah menjadi air kehidupan
Cambuk kepenatan menjadi kebiasaan
Untaian doa adalah pendamping kesepian
Sebagai pelajaran menuju keindahan

Raja takdir mulai bergerak
Menghujam karang jiwa di pantai
Tergurat rapuh yang merusak
Bersatu memecah semangat yang berderai
Menghukum insan agar bertekuk
Membelah rasa yang memeluk

Namun itu hanya ujian kehidupan
Terbalut firman Sang Pemilik nyawa
Menjadi pengikis pahala di akhir cerita
Sebuah pengasah yang semu dan maya

Terbalut gaun putih dalam istana
Duduk di atas singgasana strata
Indah berkilau di pelupuk mata
Elok rupawan nan mempesona
Dengan ukiran tangan Raja Nirwana

Memeluk kekaguman dalam genggaman
Menjadi cahaya dalam kabut keangkuhan
Menjadi sekeras baja yang berarti
Memiliki harkat untuk dihormati

Kerja keras tak menjadi tontonan
Sebrangi lautan penuh rintangan
Menembus cakrawala tanpa batasan
Melayang di khatulistiwa intan
Terasah kritikkan dan cacian
Sakit dan perih tak dirasakan

Kini, aku adalah sebuah permata
Meski dahulu hanya batu semata
Karna proses yang terasa nyata
Membawaku ke puncak dunia

Namun hati masih di bawah air
Tak terbuai lembayung harta
Karna roda kehidupan masih bergulir
Kadang melambung tinggi ke luar angkasa
Namun dapat jatuh ke palung terjauh

Kehidupan dihiasi topan cobaan dan badai ujian
Namun setelahnya slalu ada cahaya pelangi
Jangan terjatuh terlalu jauh ke dalam lautan
Karna keindahan permata tengah menanti



Karya cipta : HERWINA DITA LESTARI
Sekolah : SMP NEGERI 1 BANJARBARU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar